OFFICE NOW – Pernahkah Anda menerbitkan buku sendiri, tapi bingung saat harus mengurus izin usahanya? Atau mungkin Anda berniat merintis bisnis penerbitan, tapi terhambat karena bingung memahami kode KBLI usaha penerbitan buku?

Tak sedikit pelaku usaha tersendat di tahap ini, karena kesalahan dalam memilih KBLI bisa berdampak pada ketidakabsahan izin usaha.

KBLI usaha penerbitan buku bukan sekadar deretan angka, tapi kunci penting agar bisnis Anda diakui secara legal, baik untuk buku cetak maupun digital.

Kode KBLI yang Digunakan dalam Usaha Penerbitan Buku

Untuk menjalankan bisnis penerbitan secara legal, Anda harus memilih kode KBLI yang sesuai. 

Kode KBLI 58110 diperuntukkan bagi usaha penerbitan buku, baik versi cetak maupun digital. 

Kode ini masuk dalam sektor industri kreatif dan tercatat dalam sistem OSS.

Ruang lingkup KBLI 58110 mencakup seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan buku, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Ini meliputi proses perencanaan naskah, penyuntingan isi, desain layout, pembuatan sampul, hingga pencetakan dan distribusi. 

Buku yang termasuk dalam kategori ini antara lain buku fiksi, nonfiksi, ilmiah, buku anak, buku pelajaran, kamus, komik, ensiklopedia, dan karya sastra lainnya. 

Selain buku cetak, kode ini juga berlaku untuk penerbitan buku dalam bentuk digital seperti e-book dan PDF yang dapat diakses atau dijual secara daring. 

Jadi, KBLI usaha penerbitan buku 58110 tidak terbatas pada satu format penerbitan saja. 

Ruang lingkup ini sangat cocok bagi pelaku usaha yang ingin menjangkau pasar cetak dan digital secara bersamaan.

Legalitas dan Izin Usaha yang Wajib Dimiliki Penerbit Buku

Sebelum memulai penerbitan buku secara profesional, pastikan seluruh aspek legalitas sudah dipenuhi dengan benar.

Legalitas membuktikan bahwa usaha sah di mata hukum dan siap bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai distributor hingga toko buku. 

Menentukan Bentuk Badan Usaha

Penerbit buku bisa didirikan dalam bentuk CV, PT, atau usaha perseorangan. 

Pilihan ini memengaruhi struktur kepemilikan, tanggung jawab hukum, dan kerja sama bisnis. 

Jika Anda serius membangun merek penerbitan, PT sering jadi pilihan terbaik karena lebih kredibel di mata mitra usaha. 

Setelah memilih badan usaha, Anda bisa langsung daftar melalui OSS menggunakan kode KBLI usaha penerbitan buku yang sesuai.

Memilih Kode KBLI yang Tepat

Gunakan KBLI 58110 untuk mewakili kegiatan usaha penerbitan buku, baik cetak maupun digital. 

Kode ini termasuk dalam pembaruan KBLI terbaru dan telah mencakup seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan. 

Anda cukup satu kali pilih kode ini saat pengurusan izin melalui OSS. 

Untuk memperjelas cakupan usaha, uraikan bahwa Anda juga menerbitkan dalam bentuk e-book atau format digital lainnya.

Mendaftar Melalui OSS dan Mengurus NIB

Semua izin kini dikelola lewat sistem OSS. 

Setelah login, Anda akan diminta memilih KBLI usaha penerbitan buku, mengisi data usaha, dan mengunggah dokumen pendukung. 

Setelah proses selesai, Anda akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang berfungsi sebagai identitas resmi usaha Anda. 

Dengan NIB, Anda bisa lanjut mengurus izin usaha penerbitan buku secara otomatis.

Mengurus Perizinan Berbasis Risiko (PB-UMKU)

Jika penerbitan Anda termasuk skala kecil atau menengah, sistem OSS akan memberikan izin usaha berbasis risiko secara otomatis setelah NIB terbit. 

Untuk skala menengah ke atas, Anda mungkin perlu melengkapi dokumen tambahan. 

Pastikan semua dokumen terunggah lengkap agar izin langsung aktif. Anda bisa cek KBLI dan status perizinan melalui dasbor OSS kapan saja.

Mengurus ISBN dan Hak Cipta

Setiap buku, baik cetak maupun digital, memerlukan ISBN yang didaftarkan melalui Perpustakaan Nasional. 

Anda juga bisa mendaftarkan hak cipta ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk melindungi isi buku. Walaupun sifatnya opsional, mendaftarkan hak cipta memberikan perlindungan hukum saat terjadi dugaan plagiarisme. 

ISBN wajib agar buku Anda bisa dijual di toko dan marketplace.

Mempersiapkan Alamat Usaha dan Domisili

OSS akan meminta alamat lengkap tempat usaha penerbitan Anda beroperasi. 

Jika Anda menjadikan rumah sebagai kantor, pastikan memiliki surat keterangan domisili, karena alamat tersebut akan tercantum di dokumen resmi penerbit.

Bagi penerbit indie, alamat rumah boleh digunakan asalkan sesuai aturan zonasi daerah dan tidak melanggar ketentuan.

Membuka Rekening dan NPWP Usaha

Untuk transaksi bisnis yang profesional, Anda sebaiknya membuka rekening atas nama usaha. 

NPWP usaha juga perlu dibuat, baik untuk urusan pajak maupun kelengkapan dokumen usaha. 

Dengan NPWP, Anda bisa menjalankan usaha penerbitan lebih mudah, termasuk dalam hal kerja sama, pembukuan, dan pengurusan perpajakan penerbitan buku di kemudian hari.

Mencantumkan Informasi Penerbit secara Legal

Setelah usaha resmi berdiri, setiap buku yang Anda terbitkan wajib mencantumkan nama dan alamat penerbit. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban hukum dan juga syarat untuk distribusi resmi. 

Jika Anda ingin menjadi penerbit indie, prosedurnya tetap sama. 

Cara menjadi penerbit indie dimulai dengan legalitas seperti ini agar bisa bersaing secara sah di pasar.

Perbedaan KBLI Usaha Penerbitan Buku Cetak vs Digital: Haruskah Terpisah?

Banyak pelaku usaha bertanya, apakah harus mendaftarkan dua kode KBLI berbeda untuk buku cetak dan digital? 

Pertanyaan ini wajar, apalagi saat model distribusi buku kini semakin variatif. Namun, apakah benar-benar perlu memisahkan kode untuk masing-masing format? 

KBLI 58110 Sudah Mencakup Keduanya

Dalam sistem KBLI terbaru, khususnya KBLI 2020, kode 58110 digunakan untuk semua jenis penerbitan buku. Ini termasuk buku cetak dan buku digital seperti e-book. Jadi, Anda tidak perlu mendaftarkan dua kode terpisah. 

KBLI usaha penerbitan buku 58110 dianggap cukup untuk mewakili kegiatan penerbitan yang dilakukan, asalkan dijelaskan secara lengkap saat mengisi uraian kegiatan di OSS.

Penambahan Uraian Kegiatan Lebih Penting daripada Memisah KBLI

Meski hanya menggunakan satu kode, Anda tetap bisa menjelaskan bahwa usaha Anda mencakup penerbitan buku cetak dan digital. 

Caranya, tambahkan informasi di kolom uraian kegiatan pada saat pendaftaran di OSS. 

OSS Tidak Mensyaratkan Pemisahan KBLI

Sistem OSS hanya meminta Anda memilih kode KBLI utama yang paling merepresentasikan kegiatan usaha. 

Untuk penerbitan buku, baik cetak maupun digital, hanya ada satu pilihan, yaitu kode KBLI usaha penerbitan buku 58110. 

Jadi, OSS tidak memberikan pilihan kode terpisah khusus untuk buku digital. Ini berarti secara legal, tidak ada pemisahan wajib yang harus dilakukan pelaku usaha.

Penjualan Buku Digital Lebih Terkait Distribusi, Bukan Penerbitan

Jika Anda juga menjual buku digital melalui platform seperti Google Play Book atau e-commerce, kegiatan itu termasuk dalam distribusi atau penjualan online. Namun, distribusi tidak memengaruhi kode KBLI penerbitan buku Anda. 

Format Boleh Beragam, Legalitas Tetap Satu

Dalam praktiknya, banyak penerbit besar maupun penerbit indie menggunakan satu legalitas saja untuk semua format. 

Sistem OSS juga tidak akan menolak jika Anda mencantumkan aktivitas digital dalam uraian kegiatan KBLI 58110.

KBLI usaha penerbitan buku yang tepat adalah KBLI 58110, dan kode ini sudah mencakup buku cetak maupun digital. 

Pengurusan legalitas usaha dilakukan melalui OSS dengan mencantumkan secara rinci jenis kegiatan sesuai bentuk terbitan yang dikelola.

Apakah Anda menerbitkan buku cetak, digital, atau keduanya, selama kegiatan utamanya tetap penerbitan, cukup gunakan satu kode KBLI usaha penerbitan buku saja.

Sudah siap membangun bisnis penerbitan buku Anda? Office Now bisa membantu mulai dari pembuatan badan usaha, pemilihan KBLI terbaru, hingga pengurusan NIB dan izin usaha lengkap.